majalahsora.com, Kota Bandung – Sejak pertengahan tahun 2017, Hj. Heniyati, M. M. Pd., diamanahi untuk menjadi Kepala SMAN 20 Kota Bandung. Sebelumnya ia memimpin SMAN 19 Kota Bandung dan menjadi Guru di SMAN 17 Kota Bandung.
Selama tiga tahun memimpin SMAN 20 Kota Bandung yang berada di Jalan Citarum No. 23, Heni berupaya melakukan berbagai perubahan dan menorehkan banyak prestasi.
Catatan prestasi Heni di antaranya membawa SMAN 20 menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri, Juara 1 Hemat Energi tingkat nasional, mewakili Kota Bandung, Juara kedua lomba website se-Jabar, 10 besar SMA dengan nilai akreditasi tertinggi se-Jabar, meningkatnya siswa SMAN 20 yang diterima di PTN melalui jalur SNMPTN (naik 100 persen, menjadi 203 siswa), dan banyak lagi.
Hal itu pun tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan komite sekolah, wakasek, guru, orangtua siswa, tenaga kependidikan, satpam, caraka dan seluruh warga SMAN 20.
Sejak Senin, tanggal 1 September 2020, ia pun telah menyelesaikan tugasnya sebagai kepala SMAN 20. Di aula sekolahnya diadakan kegiatan pelepasan dengan warga SMAN 20, kegiatannya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ai Sumiati, S.S., M.Pd., salah satu guru SMAN 20 pun sangat bangga pernah dipimpin dan dibimbing oleh Heni. Menurutnya selama Heni memimpin SMAN 20 banyak perubahan berarti ke arah yang lebih baik.
Terlebih ia yang merupakan Guru Bahasa Sunda, merasakan kebijakan-kebijakan yang mendukung pelajaran Bahasa Sunda semakin berkembang dan menjadi bagian penting dalam membangun pendidikan karakter siswanya.
Menurut Ai sejak ia menjadi Guru Bahasa Sunda di SMAN 20, banyak gagasan Ai dan rekan Guru Basa Sunda yang didukung dan direalisasikan oleh Heni.
“Alhamdulillah Bu Heni sangat peduli terhadap kemajuan pelajaran Bahasa Sunda. Karena disetiap tingkat kini diajarkan selama dua jam dalam seminggu. Kegiatan-kegiatan dan program-program berjalan lancar. Hal itu sesuai dengan Kurikulum dan SK gubernur atau Pergub. Sebelum Bu Heni pelajaran bahasa Sunda masih diajarkan satu jam. Termasuk mendukung program MGMP Basa Sunda di tingkat kota maupun propinsi, ” kata Ai, Selasa (1/9/2020).
Keberpihakan Heni kepada bahasa dan sastra Sunda pun secara kasat mata bisa terlihat dengan penamaan gedung yang ada di SMAN 20, seperti pendopo yang diberi nama Bale Motekar, aula sekolah diberi nama Bale Panglawungan, dan lainnya.
Saat ditanya mengenai pribadi Heni, Ai mengungkapakan bahwa Heni merupakan pribadi yang mengayomi, rendah hati dan keibuan.
“Ibu Heni merupakan sosok keibuan, tegas, memiliki visi misi ke depan yang lebih baik. Memajukan SMA 20 sangat terasa sekali dengan berbagaicberbagai prestasi,” kata Ai.
Ai pun mendoakan agar Heni dimasa pensiunnya semakin sehat, semangat, terus bisa berkarya.
“Meskipun sudah pernah bakti namun beliau masih tetap bisa memberikan symbangsuhnya di bidang pendidikan,” pungkas Ai. [SR]***
Sumber berita :
- https://majalahsora.com/heniyati-purnabakti-menjadi-kepala-sman-20-kota-bandung-di-mata-guru-bahasa-sunda/
Be the first to comment