TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – SMA Negeri 20 Bandung meraih penghargaan Sekolah Hemat Energi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Guru mata pelajaran fisika SMAN 20, Yunina Surtiana menceritakan perjuangan sekolah yang dikepalai oleh Heniyati ini meraih penghargaan.
Sekolah ini membentuk pahlawan hemat energi yang berasal dari siswa di setiap kelasnya. Ada dua siswa di setiap kelas.
Yunina ditunjuk sebagai pembimbing untuk program Sekolah Hemat Energi.
Setiap anak diarahkan untuk membuat inovasi untuk mendukung program Sekolah Hemat Energi.
“Ada macam-macam inovasinya seperti charger handphone tenaga surya dan lampu tenaga surya,” ujar Yunina saat ditemui di SMAN 20 Bandung, Jalan Citarum, Bandung, Senin (5/3/2018).
Tetapi akhirnya yang dipilih adalah robot tenaga surya.
Taufiqul Rahman (17), siswa yang membuat robot ini awalnya tidak berpikir untuk membuat robot tenaga surya.
“Saya arahkan membuat robot tenaga surya. Taufiq memang sebelumnya sudah minat dan tertarik dengan robotik,” ujar Yunina.
Kesulitan membuat robot juga tidak terlalu berarti karena Taufiq pada dasarnya sudah bisa membuat robot.
Robot ini dilombakan dan akhirnya menjuarai lomba Sekolah Hemat Energi tingkat Kota Bandung dan Nasional.
Karena banyaknya minat siswa SMAN 20 kepada robotik, Yunina mengajukan ektrakurikuler (Ekskul) robotik kepada sekolah.
“Tahun ajaran baru akan mulai Ekskulnya. Tenaga pengajar robotiknya dari luar SMAN 20 dan saya sebagai pembimbing yang mengajari konsep-konsep fisika pada robot,” katanya.
SMAN 20 Bandung juga tengah mempersiapkan untuk mengikuti Sekolah Adiwiyata.
Yunina mengarahkan satu siswanya, Stefan, untuk membuat robot yang berkaitan dengan Sekolah Adiwiyata.
Stefan sudah membuat robot yang bisa bekerja dalam air.
Yunita mengarahkan agar robot tersebut dimodifikasi menjadi robot pemungut sampah atau pembersih jentik nyamuk di kolam.
Sumber berita :
Be the first to comment